morfologi dan topografi samudera


TUGAS OSEANOGRAFI GEOLOGI
MORFOLOGI DAN TOPOGRAFI
SAMUDERA
Dosen : Sekar Wiyaningsih.S.Kel

Disusun oleh :
DARU AGUNG P. (20160240007)

JURUSAN OSEANOGRAFI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2017
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
            Samudera adalah hamparan air asin yang mengelilingi daratan atau benua. Hamparan air asin yang relatif sempit disebut laut. Samudra (juga dieja samudera) atau lautan (dari bahasa Sanskerta) adalah laut yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar.
Cekungan samudera (ocean basin) adalah cekungan yang sangat besar dan dalam yang dipenuhi oleh air asin dan satu atau lebih sisinya dibatasi oleh benua. Laut (sea). Dalam penggunaan umum, kata laut (sea) dan samudera (ocean) sering dipakai bergantian sebagai sinonim. Di dalam oseanografi atau oseanologi, kedua kata itu memiliki perbedaan. Kata “laut” umumnya dipakai untuk menyebutkan kawasan perairan dangkal di tepi benua, seperti Laut Utara, Laut Cina Selatan dan Laut Arafura; massa air yang terkurung dan memiliki hubungan yang terbatas dengan samudera, seperti Laut Tengah, dan Laut Baltik; atau kawasan laut yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu, seperti Laut Merah, Laut Hitam, Laut Karibia, dan Laut Banda. Di samping itu, kata “laut”, kadang-kadang dipakai untuk menyebutkan nama danau seperti Laut Kaspi. Teluk (bay, gulf) adalah tubuh air yang relatif kecil yang tiga sisinya dibatasi oleh daratan. Teluk sering juga disebut sebagai Laut Setengah-tertutup (Semi-enclosed Sea). Estuari (estuary) adalah kawasan perairan muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut dengan massa air yang memiliki salinitas lebih rendah daripada air laut dan lebih tinggi .
Perairan laut yang besar yang dikenal dengan samudera tersebar pada 4 samudera antara lain:
·         Samudera Pasifik   = 179.700.000 km2
·         Samudera Atlantik  =  93.400.000 km2
·         Samudera Hindia   =  74.900.000 km2
·         Samudera Artik      =  13.100.000  km2
PEMBAHASAN

            Pengertian Samudera adalah hamparan air asin yang mengelilingi daratan atau benua. Hamparan air asin yang relatif sempit disebut laut. Samudra (juga dieja samudera) atau lautan (dari bahasa Sanskerta) adalah laut yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar.
1.       Berdasarkan Kenampakannya
Morfologi laut, memiliki banyak bentuk. Setiap bentuk memiliki bentuk yang unik. Morfologi laut berdasarkan kenampakannya, dibagi menjadi 3 yaitu cembungan, ambang laut, dan punggung laut.
  1. Cembungan adalah, salah satu bentuk morfologi laut yang berbentuk panjang, melebar, dan memiliki ketinggian di atas dasar laut sekitarnya. Cembungan terjadi akibat adanya lipatan yang disebabkan oleh tenaga endogen.
  2. Ambang laut adalah, bukit yang menjadi pemisah antara pulau- pulau. Ambang laut awalnya berupa daratan, yang kemudian mengalami penurunan ketinggan, hingga tertutup oleh laut. Ambang laut juga bisa menjadi permbatas antara 2 lautan.
  3. Punggung laut adalah perbukitan yang berada di dalam laut. Perbukitan di dasar laut adalah kumpulan dataran tinggi yang ada di dalam laut. Punggung laut dapat memiliki panjang hingga ribuan kilometer. Punggung laut menyerupai tanggul raksasa yang berada di dalam laut.
2.     Berdasarkan Tingkat Kemiringannya
Morfologi laut berdasarkan tingkat kemiringannya adalah morfologi laut yang dilihat berdasarkan kedalaman serta kecuraman dari relief itu. Morfologi dasar laut berdasarkan tingkat kemiringannya di bagi menjadi 4. Yaitu paparan benua, lereng benua, laut dalam, dan palung laut.
  1. Paparan benua adalah dataran yang semakin lama akan semakin melandai. Dataran ini semakin mendekati daratan, maka dataran ini akan semakin landai.
  2. Lereng benua adalah lereng yang berada di antara benua dan samudra. Lereng ini juga bisa disebut sebagai tanjakan kontinen. Lereng benua biasanya menjadi lokasi akhir pengendapan materi sedimen.
  3. Laut dalam adalah dataran yang berada pada kedalaman lebih dari 200 m dari permukaan laut. Lereng benua memiliki kemiringan 4% hingga 6%. Luas permukaan bumi, terisi oleh laut dalam sebanyak 13%.
  4. Palung laut adalah lembah yang berada di dalam laut. Lembah ini berbentuk kerucut kebawah dan sangat dalam. Palung laut terjadi akibat adanya penurunan dasar laut.
3.     Berdasarkan Kedalamannya
Morfologi laut berdasarkan kedalamannya adalah bentuk bawah laut yang di lihat berdasarkan dasar laut yang dilihat dari permukaan laut. Morfologi laut berdasarkan kedalamannya dibagi menjadi 4, yaitu litoral, neritik, batial, dan abisal.
  1. Litoral adalah laut dangkal. Ketinggian morfologi laut ini kurang dari 50 meter. Hal ini menyebabkan ekosistem yang ada di lautan ini lebih beragam. Keberagaman ekosistem di laut ini akibat sinar matahari yang masih bisa masuk ke dalam laut. Salah satu ekosistem dalam laut ini adalah terumbu karang.
  2. Neritik adalah lautan dengan kedalaman antara 50 hingga 200 meter. Pada bagian awal laut neritik, ekosistem yang ada di dalamnya masih sama dengan laut litoral. Akan tetapi semakin mendekati 200 meter, ekosistem semakin berkurang.
  3. Balital adalah dasar laut yang memiliki ketinggian antara 200 hingga 2000 meter dari permukaan laut. Ekosistem dalam laut balital sangat sedikit, karena jumlah matahari yang masuk semakin berkurang.
  4. Abisal adalah lautan dengan kedalaman lebih dari 2000 meter dari permukaan laut. Lautan ini adalah laut dalam. Dengan jumlah biota laut yang sangat sedikit. Biota laut sangat sedikit karena tidak adanya sinar matahari yang masuk ke lautan ini.
4.Berdasarkan Bentuknya
Morfologi laut yang dilihat berdasarkan bentuknya adalah morfologi laut yang dikalisifikasikan berdasarkan bentuk cekungan atau tonjolan. Morfologi ini dibagi menjadi 5, yaitu lubuk laut, palung laut, ambang laut, punggung laut berupa ridge dan rise, dan paparan benua.
  1. Lubuk laut adalah cekungan yang ada di dalam laut. Lubuk laut juga bisa disebut sebagai basin. Lubuk laut berbetuk cekungan oval yang tidak terlalu dalam. Lubuk laut terjadi akibat adanya penurunan dasar laut. Penurunan ini dapat disebabkan oleh lipatan.
  2. Palung laut adalah cekungan di dalam laut yang berbentuk panjang dan dalam. Palung laut adalah lubuk laut yang terus mengalami penurunan bawah atau ingresi. Ingresi yeng terjadi terus menerus, membuat lubuk laut menjadi semakin kerucut kebawah dan semakin dalam. Sehingga menjadi palung laut.
  3. Ambang laut adalah dataran tinggi yang ada di dalam laut. Ambang laut berada pada kedalaman kurang dari 200 meter dari atas permukaan laut.
  4. Punggung laut adalah kumpulan dataran tinggi yang ada di laut. Punggung laut memiliki dua jenis, yaitu rise dan ridge. Rise adalah punggung laut yang memiliki lereng landai. Sedangkan ridge adalah punggung laut yang memiliki lereng lebih curam. Puncak dari punggung laut dapat keluar dari permukaan laut, dan menjadi pulau- pulau.
  5. Paparan benua adalah dataran yang semakin mendekati darat, maka ketinggiannya akan semakin melandai.

2.1 Morfologi & Topografi Samudra
Secara umum, morfologi& topografi dasar laut terdiri atas: Continental Shelf,Continental Slope, Continental Rise, Dataran Abisal (Abissal Plain), Submarine Canyon (Ngarai Bawah Laut), Gunung Laut (Sea  Mount), Laut (Basin), Palung Laut (Trech), Mid Ocean Ridge (MOR), dan Guyot.

1.       Continental Shelf
Paparan benua (continental shelf) merupakan dataran luas di laut dangkal yang permukaannya relatif datar atau landai dari daerah antai ke arah laut dalam. Kedalaman rata-ratanya berkisar 100-200 meter, kemiringan lereng landasan benua dapat berkisar antara 0°–1° dan biasanya terletak di sepanjang pantai pada tepi benua. Paparan benua atau landasan benua ini memiliki ukuran lebar yang bermacam-macam tergantung tipe benuanya. Pada benua bertipe pasif, paparan benua dapat memiliki lebar 80 km hingga 1500 km sedangkan pada benua bertipe aktif, paparan benua memiliki ukuran lebar yang lebih kecil atau lebih sempit.
Menurut para ahli oseanografi, landasan benua sebetulnya merupakan wilayah daratan yang merupakan kelanjutan dari benua namun kemudian dalam jangka waktu yang lama daratan ini tertutup air laut. Di dunia ini luas paparan benua yaitu sekitar 7,5% bila dihitung dari total dasar samudra, hal ini merupakan perbandingan yang hampir sama dengan luas daratan yang berkisar 18% dari luas total daratan di bumi.


2.       Continental Slope
Hasil gambar untuk continental slope
Lereng benua merupakan lanjutan dari paparan benua yang menuju laut dalam. Bagian ini merupakan daerah dengan kemiringan yang sangat terjal yakni kondisi permukaan yang mampu turun sekitar 40-70 meter dalam setiap 1 kilometer bahkan pada benua yang bertipe aktif, penurunan permukaannya dapat mencapai 150 meter di setiap 1 kilometernya. Keadaan ini menyebabkan lereng benua memiliki kedalaman yang lebih dalam daripada paparan benua yakni sekitar 200 meter hingga 5000 meter. lereng benua ini merupakan batas antara kerak benua dengan kerak samudra.
Pada daerah yang masih merupakan bagian dari rantai pegunungan, lereng benua memiliki kontur yang tiba-tiba bisa sangat curam sehingga menjadi palung laut. Nah, pada daerah ini paparan benuanya memiliki lebar yang sangat sempit bahkan tidak ada sama sekali.



3.  Continental Rise
Continental Rise adalah dasar laut dengan sudut kemiringan landai sekitar 0.1% dan merupakan bagian batas benua yang sesungguhnya yang langsung berbatasan dengan dasar samudera. Continental rise memiliki lebar hingga ratusan kilometer dari dasar slope hingga ke dataran abisal. Relief continental rise umumnya kurang dari 20 m kecuali di sekitar gunung laut.
Continental rise tersusun dari sedimen yang diturunkan dari benua dan batas yang bersebelahan. Arus membawa sedimenmenuruni slope dan menumpuk di dasarnya. Lebar continental rise dapat hanya beberapa kilometer hingga ratusan kilometer.

4.  Dataran Abisal (Abissal Plain)
Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua. Dataran abisal merupakan kenampakan topografi yang sangat datar, dan kemungkinan kawasan ini merupakan tempat yang paling datar pada permukaan bumi. Topografi yang datar ini kadang-kadang di selingi dengan puncak-puncak gunung bawah laut yang tertimbun.
Dataran abisal tersusun oleh akumulasi sedimen yang sangat tebal. Kenampakan sedimen pada daerah ini menunjukkan bahwa dataran ini dibentuk oleh endapan sedimen yang telah megalami pengangkutan sangat jauh oleh arus turbid. Endapan turbid ini berselingan dengan material sedimen yang berukuran lempung yang terus menerus terendapkan pada tempat ini.
Dataran abyssal didefinisikan sebagai dataran yang memiliki gradien kurang dari 1:1000, yang berfungsi untuk membedakannya dari kenaikan kontinental (continental rise) yang berdekatan. Dataran ini pada dasarnya lingkungan yang paling luas dan datar di permukaan bumi. Kedalaman air di atas dataran abyssal berkisar dari sekitar 3000 hingga 6000 m. Kedalaman tersebut bisa bervariasi, dan kemiringan yang dimiliki bertahap sampai ratusan kilometer.

5.    Submarine Canyon (Ngarai Bawah Laut)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSFnG5Az8IuizSMxQXEwCdyyv33_ttSokXF6k_NQb_KOEvl2vu3AjiJpF_hSAbYHNkP7rKq_feOfAdbBjzptexbvFX8fhTs7RY2UnzsJoDAEtQRixOX77fg-sXyo2wvF_LVlHiWXHZFKiX/s400/submarine+canyon2.jpg
Relief terbesar pada pinggiran benua (continental margin) berada pada ngarai bawah laut (submarine canyon). Submarine canyon berbentuk seperti lembah yang memotong lereng benua (continental slope) dan membentang pada bagian landasan benua (continental shelf) dan continental rise. Lembah dari submarine canyon biasanya berbentuk V, dengan sisi lembah curam. Jalur dari lembah submarine canyon mungkin bisa lurus atau mungkin juga berliku-liku.

Submarine canyon adalah jalur utama dari sedimen untuk dibawa atau mengalami transportasi dari benua ke lingkungan laut dalam. Gradien dari lantai ngarai ini cukup terjal, pada lembah pendek berkisar 60 m/km dan pada lembah yang panjang berkisar 10-15 m/km. Meskipun terlihat tidak terlalu curam, namun kemiringan yang dimiliki lembah ini adalah 5 sampai 30 kali  gradien lereng benua.

Submarine canyon biasanya terdapat 2 km dibawah permukaan laut. Ekstensi lembah relatif lurus, menebang sekitar 200 meter ke landas kontinen, dan melebar dari sekitar tiga kilometer di garis pantai sekitar 15 mil ke arah laut yang akhi

6.        Punggung laut (Ridge)
Hasil gambar untuk punggung laut
Punggung Laut adalah  dasar lautan yang dangkal,memanjang,dan sempit yang dikanan kirinya merupakan laut dalam.contoh : pegunungan disamudra atlantik,yaitu pegunungan atlantik utara dari kepulauan Azora sampai ke sint paul.Punggung laut atau punggung bukit lautan, adalah bentukan di dasar laut yang mirip tanggul raksasa.Panjangnya bisa ribuan kilometer.Punggung laut dibatasi oleh laut dalam di kanan kirinya.Punggung laut yang berlereng curam disebut ridge, sedangkan yang berlereng landai disebut rise.

Ridge terjadi ketika sebagian besar pegunungan laut bergerak atau bergeser dan mendorong sisa lempeng tektonik jauh dari pegunungan-pegunungan tersebut.  Kebanyakan arah pergerakannya menuju ke zona subduksi.
Proses lainnya adalah dengan apa yang seering disebut dengan conveyor mantel.  Gejala ini menunjukan bagian atas mantel yang terlalu fleksibel untuk menghasilkan gesekan dan memungkinkan untuk menarik lempeng tektonik ke arah yang tertentu. Selain itu, proses upwelling mantel  yang menyebabkan magma berpeluang membentuk tonjolan dibawah laut menyebabkan adanya diskontinuitas seismic sekktar 400km (250 mil)

7.    Gunung Laut (Sea  Mount)
Gunung bawah laut (seamount) merupakan puncak-puncak gunung yang muncul pada dasar samudera dengan ketinggian sampai beberapa ratus meter di atas topografi sekitarnya. Puncak kerucut yang terjal ini telah banyak dijumpai pada semua samudera di dunia ini. Jika pertumbuhan gunug api tersebut cukup cepat, maka gunungapi tersebut akan membentuk suatu pulau. Setelah gunungtersebut tumbuh sebagai pulau, gunung tersebut akan mengalami proses erosi oleg aliran air perukaan dan kerja ombak sehingga ketinggiannya menurun sampai mendekati muka air laut.
Gunung laut adalah bagian yang berdiri sendiri, dan kakinya mulai dari dasar laut. Puncak gunung dapat muncul ke permukaan air.  gunung ini menjulang tinggi mencapai permukaan laut atau tidak namun akarnya ada di dasar laut.
Di daerah pemekaran samodra terjadi proses keluarnya material dari mantel. Arus berputarnya ini disebut arus konveksi. Gunung api bawah laut ini terbentuk diatas kerak samodra dan terus terbawa oleh kerak samodra menuju zona penunjaman disebelah kanan. Semakin jauh dari zona pemekaran, material mantel yang cair dan panas kehilangan suhunya sehingga membentuk seamount atau gunung laut yang seringkali berupa gundukan yang tidak lagi berupa gunung api yang aktif. Ketika mendekati zona penunjaman bagian atas dari kerak samodra ini akan bergesekan dengan kerak benua. Gesekan ini menimbulkan panas dan sering menyebabkan batuan pembentuk kerak samodra ini meleleh. Batuan yang meleleh dan cair ini akan keluar membentuk gunung api seperti rentetan Gunung Api sepanjang bagiam barat Sumatra, hingga bagian selatan Jawa. Termasuk Gunung Merapi, Semeru dan gunung api yang lain yang masih aktif.
 Contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda. Gunung laut ini didunia ada lebih dari 30. 000 gunung laut yang ada dibawah samodra. Namun kebanyakan gunung laut ini berupa gunung api yang sudah mati atau sudah tidak aktif lagi.
Contoh dari gunung berapi yang kembali aktif adalah gunung St. Helena dan menampilkan teras pulau diluar lereng yang telah ada sebelumnya. Sebagian besar pulau vulkanik terdapat di maluku yang akhir-akhir ini kembali aktif. Morfologi ini dapat mengurangi dampak erosi akibat terjadinya gelombang dan badai yang terjadi di laut.
Beberapa aktifitas gunung berapi yang mempengaruhi slope meliputi: viskositas lava, ukuran dan bentuk dari ejectamenta dan tipe erupsi yang cenderung membentuk lereng yang menurun di bagian atas dan bawah air.

Hampir setengah dari seamounts dunia ditemukan di Samudra Pasifik, dan sisanya terdistribusikan sebagian besar melintasi lautan Atlantik dan India. Secara keseluruhan ada juga yang signifikan terdapat dalam distribusi disekitar belahan bumi selatan.
Gambar terkaitHasil gambar untuk gunung laut









8.    Lubuk Laut (Basin)
Lubuk laut atau basin/bekken adalah cekungan di dasar laut berbentuk bulat atau lonjong (oval). Basin terjadi akibat pemerosotan dasar laut.  Dasar laut yang bentuknyacekung seperti lembah dasar laut.
Hasil gambar untuk lubuk laut
9.      Atol
Atol adalah pulau karang di laut yang bentuknya menyerupai cincin yang besar. Prose terbentuknya atol adalah sebagai berikut :
a.        Terjadi aktivitas magmatik pada suatu titik panas (hotspot);  titik panas tersebut kemudian tumbuh dan berkembang menjadi gunung berapi yang berada di dasar samudra;
b.      Setelah gunung berapi dasar samudra itu meletus dan menjadi tidak aktif;
c.dalam beberapa juta tahun gunung berapi tersebut berubah menjadi pulau yang kemudian mengalami pergeseran dari posisi semula oleh pergerakan kerak bumi;
d.Pulau tersebut kemudian ditumbuhi beberapa formasi karang menjumbai (fringing reefs) yang kemudian berkembang menjadi barrier eefs, atol dan terakhir menjadi sebuah gunung kecil di laut (guyot).
Secara garis besar perkembangan gunung berapi menjadi atol adalah demikian, dan proses tersebut akan terulang kembali pada gunung berapi yang terbentuk. Hasil gambar untuk atol geografi
10.  Palung Laut (Trech)
Palung sempit dan tidak terlalu curam disebut trench, sedangkan jika lebih lebar dan curam disebut trog. Palung adalah dasar laut sangat dalam dan berdinding curam, yang semakin ke dasar semakin menyempit. Kedalaman palung bisa mencapai ± 7. 000 – 11. 000 meter.
Aktivitas gunung api juga berhubungan dengan proses pembentukan palung laut. Pada laut yang terbuka, palung laut membentuk alur yang sejajar dengan deretan pulau-pulau gunung api (volcanic island arcs). Sedangkan deretan gunung api kemungkinan dijumpai sejajar dengan palung laut yang berdekatan dengan daratan.
Aktivitas gunung api ini terjadi karena kerak bumi yang menunjam ke dalam mantel bumi mengalami penghancuran dan mencairan yang membentuk magma kembali. Proses ini disebut juga proses pergerakan lempeng secara konvergen. Pergerakan secara konevergen terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
Palung-laut dalam merupakan alur atau parit yang panjang dan relatif sempit yang menggambarkan bagian terdalam dari lautan. Beberapa diantaranya di bagian barat Samudera Pasifik, palung laut ini mempunyai kedalaman lebih dari 10.000 meter di bawah muka air laut.
Daftar Palung laut Terdalam :
     1. Palung Mariana
Kedalaman: 10,911 meter
2. Palung Tonga
Kedalaman: 10,882 meter
3. Palung Philippine
       Kedalaman: 10,540 meter
4. Palung Kuril-Kamchatka
Kedalaman: 10,500 meter
5. Palung Kermadec
Kedalaman: 10,047 meter
6. Palung Japan
Kedalaman: 9,000 meter
7. Palung Puerto Rico
Kedalaman: 8,605 meter
    

Contoh gambar palung laut:







11.  Mid Ocean Ridge (MOR)
MOR adalah rantai gugusan gunungapi di bawah laut dimana kerak bumi baru terbentuk dari leleran magma dan aktivitas gunung berapi. MOR juga berasosiasi dengan daerah divergensi lempeng tektonik yang membentuk celah di dasar laut (rift). Kebalikan dari MOR adalah zona subduksi lempeng (Subduction Zone).
MOR dijumpai pada semua samudera dan merupakan 20% dari permukaan bumi. Topogarfi ini merupakan rangkaian pegunungan yang memanjang sampai sekitar 65. 000 kilometer. MOR tesusun oleh lapisan-lapisan batuan beku basaltic yang belum mengalami deformasi. MOR memiliki kenampakan topografi dengan  lebar antara 500 sampai 5000 kilometer. Topografi cenderung kasar, terutama dekat daerah pusat. Puncak dari MOR ditandai oleh adanya celah (rift) dan dibatasi oleh pematang yang memanjang sampai ratusan kilometer. Sumbu dari pematag ditandai oleh gempabumi yang terus menerus dan dicirikan oleh aliran panas yang sangat tinggi dari kerak bumi.

12.  Guyot
Guyot disebut dengan tablemount merupakan sebuah gunung bawah laut yang terisolasi dengan rata-rata tinggi lebih dari 200 m (660 kaki) di bawah permukaan laut. Puncak guyot berbentuk datar dan diameternya dapat mencapai 10 km (6mil). Guyot merupakan bekas dari sebuah gunung api.
 Guyot menunjukan bukti bahwa telah terjadinya penurunan permukaan yang bertahap mulai dari pegunungan karang (reef),  karang atol dan akhirnya menjadi sebuah gunung yang yang terendam di dalam. Hal ini terjadi disebabkan oleh erosi, ombak, angin dan proses atmosfer. Kelerengan tercuram dari guyots adalah sekitar 20 derajat. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya guyot adalah pergerakan bawah air yang dihasilkan oleh  punggung samudera, seperti mid ocean ridge (MOR). Secara bertahap MOR menyebar dari waktu ke waktukarena terdorong lava cair dibawah permukaan bumi dan  hali ini akan menyebabkan terciptanya suatu dataran baru.
Guyots paling sering ditemukan di kisaran samudera Pasifik. Diperkirakan ada sekitar 2000 guyot di cekungan pasifik.

Kesimpulan
            Dari sini kita dapat mengetahui bahwa samudra merupakan hamparan air yang mengelilingi daratan atau benua dan terdiri dari beberapa samudra besar yakni : pasifik, Hindia, Atlantik & Artik.Di dalamnya terdapat berbagai bentuk morfologi & topografi samudra terdiri atas: Continental Shelf, Continental Slope, Continental Rise, Dataran Abisal (Abissal Plain), Submarine Canyon (Ngarai Bawah Laut), Gunung Laut (Sea  Mount), Laut (Basin),Atol , Palung Laut (Trech), Mid Ocean Ridge (MOR), dan Guyot.
Dandapat dibedakan berdasarkan kenampakannya,tingkat kemiringannya,kedalamannya dan bentuknya



DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Geomorfologi
http://zonegeologi.blogspot.co.id/2014/03/morfologi-dasar-samudera.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Cekungan_samudera

Komentar

Postingan populer dari blog ini

laporan praktikum fisika "konstanta gaya pegas"

Terumbu karang